Jumat, 28 September 2012

Berjilbab, Pilihan atau Kewajiban?


“Islam bermula dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang asing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu.” (HR. Muslim)

 Berdasarkan hadits di atas tentunya kita dapat mengambil gambaran sekilas tentang Islam. Dimulai dari sejarah kedatangan Islam yang dulunya dianggap tidak biasa bahkan sampai sekarang walaupun sudah banyak kalangan yang mengenal Islam. Kenyataannya masih banyak syariat-syariat Islam yang masih dianggap asing bahkan oleh umat muslim sekalipun. Salah satunya yaitu syariat Islam mengenai kewajiban menutup aurat.

Pada masa sekarang dapat kita lihat kalau masih banyak seorang muslimah yang mepertontonkan auratnya. Padahal dalam Islam sudah jelas-jelas untuk memerintahkan kaum hawa untuk menutup auratnya dan menundukkan pandangannya. Seperti merujuk pada salah satu hadits yakni:

Rasulullah SAW bersabda: "Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga

itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim).

Pada hadits di atas diterangkan bahwa para wanita yang membuka auratnya tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mencium baunya. Hal ini tentunya tidak diinginkan oleh semua umat muslim yang tentunya mengharapkan surgaNya. Namun apa yang terjadi, masih banyak wanita yang dengan entengnya mempertontonkan auratnya di depan umum. Hal ini dikarenakan syariat-syariat Islam masih terasa asing bagi beberapa umat manusia yang seakan-akan tidak mau tau dengan syariat yang ada. 

Perintah menutup aurat bagi kaum hawa tidak lain karena Islam mengganggap wanita sebagai kaum yang istemewa, sehingga hanya bagian tertentu saja dari anggota tubuhnya yang dapat dilihat oleh orang banyak. Seperti yang disebutkan pada salah satu ayat Al-Qur’an yakni:

‘Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.’ (QS An Nuur : 31)’

Berdasarkan ayat Al-Qur’an di atas yaitu anggota badan yang boleh terlihat adalah wajah dan kedua telapak tangannya saja. Dan semua itu semata-mata demi kebaikan mereka sendiri seperti yang disebutkan lagi pada salah satu aat Al-Qur’an yaitu:

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: `Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan ALLAH SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Al-Ahzab: 59)”.

Seorang wanita muslimah yang keluar rumah dengan menggunakan pakaian yang menutup auratnya tentunya akan terlindungi daripada seorang wanita yang keluar dengan menggunakan pakaian yang mengumbar auratnya. Sehingga sudah jelas kenapa seorang muslimah harus menutup auratnya, bukan semata-mata karena mengharapkan keridhaanNya namun juga demi keselamatannya sendiri. Sudah begitu banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits yang menjelaskan mengenai kewajiban menutup aurat, namun kenyataannya mash banyak kaum muslim yang masih belum menjelankannya. Masih banyak terdengar alasan kalau yang penting adalah hatinya dulu yang berkerudung, selain itu juga merasa masih belum siap. Masuk akalkah alasan tersebut? Saya rasa tidak! Siap tidak siap kita sebagai umat muslim yang telah memilih Islam sebagai pedoman hidup harus benar-benar menjalankan apa yang telah disyariatkan. Sadarlah, apapun alasan yang muncul dalam benak kita yang memberatkan hati untuk segera menutup aurat semata-mata hanyalah godaan setan yang ingin untuk menjerumuskan umat manusia ke dalam neraka.

0 komentar:

Posting Komentar