Kamis, 23 Mei 2013

Keajaiban Penciptaan Manusia


Pernahkah terpikir tentang bagaimana proses dari penciptaan manusia? Ternyata sejak dulu jauh sebelum ditemukannya peralatan canggih untuk melakukan pengamatan mengenai proses penciptaan manusia, proses tersebut sudah tergambar jelas melalui ayat-ayat Al-Qur’an.

Senin, 22 April 2013

Dialog antara Rasulullah dengan Iblis

Suatu ketika Allah SWT memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis agar menghadap Baginda Rasul saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disuka maupun yang dibencinya. Hal ini dimaksudkan untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad saw dan juga sebagai peringatan dan perisai umat manusia.

Kemudian Malaikat itupun mendatangi Iblis dan berkata : “Hai Iblis! Engkau diperintah Allah untuk menghadap Rasulullah saw. Bukalah semua rahasiamu dan jawablah setiap pertanyaan Rasulullah dengan jujur. Jika engkau berdusta walau satu perkataanpun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat pedih”.

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan, maka segera ia menghadap Rasulullah saw dengan menyamar sebagai orang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai yang panjangnya seperti ekor lembu.

Iblis pun memberi salam sampai 3 (tiga) kali salam, Rasulullah saw tidak juga menjawabnya, maka Iblis berkata : “Ya Rasullullah! Mengapa engkau tidak menjawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” Maka jawab Nabi dengan marah : “Hai musuh Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Jangan kau coba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam as sehingga beliau keluar dari syurga, kau hasut Qabil sehingga ia tega membunuh Habil yang masih saudaranya sendiri, ketika sedang sujud dalam sembahyang kau tiup Nabi Ayub as dengan asap beracun sehingga beliau sengsara untuk beberapa lama, kisah Nabi Daud as dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.

Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wa jalla, tapi aku diharamkan Allah menjawab salammu. Aku mengenalmu dengan baik wahai Iblis, Raja segala Iblis. Apa tujuanmu menemuiku?”.

Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Engkau dapat mengenaliku karena engkau adalah Khatamul Anbiya. Aku datang atas perintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam as hingga akhir zaman nanti. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, aku tidak berani menyembunyikannya”.

Kemudian Iblispun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata : “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatahpun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu”.

Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabipun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah kesempatanku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar seluruh sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1) :

“Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?”

Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara musuh-musuhku di muka bumi ini”.

Kemudian Nabipun memandang muka Iblis dan Iblispun gemetar karena ketakutan. Sambung Iblis : “Ya Khatamul Anbiya! Aku dapat merubah diriku seperti manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suarapun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Andaikan aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.

Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu juga aku berusaha menarik mereka kepada kekafiran, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan yang benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku”.

Pertanyaan Nabi (2) :

“Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap makhluk Allah?”

Jawab Iblis : “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, berbuai dengan makanan dan minuman, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda, emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan yang haram.

Demikian juga ketika pesta di mana lelaki dan perempuan bercampur. Di sana aku lepaskan godaan yang besar supaya mereka lupa peraturan dan akhirnya minum arak. Apabila terminum arak itu, maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga perbuatan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka sadar akan kesalahan mereka lalu hendak bertaubat dan berbuat amal ibadah, akan aku rayu supaya mereka membatalkannya. Semakin keras aku goda supaya mereka berbuat maksiat dan mengambil isteri orang. Jika hatinya terkena godaanku, datanglah rasa ria’, takabur, iri, sombong dan melengahkan amalnya. Jika lidahnya yang tergoda, maka mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat”.

Pertanyaan Nabi (3) :

“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambah laknat yang besar dan siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?

Jawab Iblis : “Semuanya itu adalah anugerah dari Allah Yang Maha Besar. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi Ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke langit yang lebih tinggi. Kemudian aku tinggal di dunia ini beribadah bersama para Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan manusia yang pertama (Nabi Adam as) dan seluruh Malaikat diperintah supaya memberi hormat sujud kepada lelaki itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh karena itu, Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan menakutkan. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itupun aku masih belum puas dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga hari kiamat kelak.

Sebelum engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia, tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan balasan pahala serta syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia dan memberitahu manusia yang lain tentang apa yang sebenarnya aku dapatkan dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak diijinkan oleh Allah untuk naik ke langit dan mencuri rahasia karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku memaksa untuk naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentaraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu, maka semakin beratlah pekerjaanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut manusia”.

Pertanyaan Nabi (4) :

Rasullullah bertanya “Hai Iblis! Apa yang pertama kali kau tipu dari manusia?”

Jawab Iblis : “Pertama kali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir dan juga dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, akan aku tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikuti kemauanku”.

Pertanyaan Nabi (5) :

“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Sungguh penderitaan yang sangat besar. Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku, maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda manusia pada setiap anggota badannya.

Beberapa iblis datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, lupa bilangan raka’atnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya, matanya senantiasa melirik ke kanan dan ke kiri, telinganya senantiasa mendengar percakapan orang dan bunyi-bunyi yang lain.

Beberapa iblis yang lain duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya tidak kuat sujud berlama-lama, penat waktu duduk tahiyat dan dalam hatinya selalu merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, itu semua membuat berkurangnya pahala. Jika para iblis tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan hukuman yang berat”.

Pertanyaan Nabi (6) :

“Jika umatku membaca Al-Qur’an karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Jika mereka membaca Al-Qur’an karena Allah, maka terbakarlah tubuhku, putuslah seluruh uratku lalu aku lari dan menjauh darinya”.

Pertanyaan Nabi (7) :

“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”

Jawab Iblis : “Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”.

Pertanyaan Nabi (8) :

“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”

Jawab Iblis : “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya buatku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemudian orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa, barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasanya”.

Pertanyaan Nabi (9) :

“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”

Jawab Iblis : “Seluruh sahabatmu termasuk musuh besarku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satupun tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata : “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk”.

Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Lagipula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina Aisyah yang juga banyak menghafal Hadits-haditsmu.

Adapun Sayyidina Umar bin Khatab, aku tidak berani memandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah seluruh tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan : “Jikalau ada Nabi sesudah aku, maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.

Sayyidina Usman bin Affan, aku tidak bisa bertemu karena lidahnya senantiasa membaca Al-Qur’an. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak 2 (dua) kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang menghampiri dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan : “Barangsiapa menulis Bismillaahirrahmaanirrahiim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid”.

Sayyidina Ali bin Abi Thalibpun aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadah dan beliau adalah golongan orang pertama yang memeluk agama Islam serta tidak pernak menundukkan kepalanya kepada berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu” dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata : “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Lagipula dia menjadi menantumu, aku semakin ngeri kepadanya”.

Pertanyaan Nabi (10) :

“Bagaimana tipu dayamu kepada umatku?”

Jawab Iblis : “Umatmu itu ada 3 (tiga) macam. Yang pertama, seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril as : “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat”. Yang kedua, umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal saleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga, umatmu seperti Fir’aun, terlampau tamak dengan harta dunia dan dihilangkan amal akhirat, maka akupun bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku ajak kemana saja mengikuti kemauanku. Jadi dia selalu bimbang kepada dunia dan tidak mau menuntut ilmu, tidak pernah beramal saleh, tidak mau mengeluarkan zakat dan malas beribadah.

Lalu aku goda agar manusia minta kekayaan lebih dulu dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka aku rayu supaya lupa beramal, tidak membayar zakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia selalu bimbang akan hartanya dan berangan-angan hendak merebut kemewahan dunia, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk kemaksiatan”.

Pertanyaan Nabi (11) :

“Siapa yang serupa denganmu?”

Jawab Iblis : “Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang yang belajar agama Islam”.

Pertanyaan Nabi (12) :

“Siapa yang membuat mukamu bercahaya?”

Jawab Iblis : “Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu dan suka ingkar janji”.

Pertanyaan Nabi (13) :

“Apa yang kau rahasiakan dari umatku?”

Jawab Iblis : “Jika seorang Muslim buang air besar dan tidak membaca do’a terlebih dahulu, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari”.

Pertanyaan Nabi (14) :

“Jika umatku bersatu dengan isterinya, apa yang kau lakukan?”

Jawab Iblis : “Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya dan membaca do’a pelindung syaitan, maka aku lari dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar berbuat maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku santap makanannya lebih dulu daripadanya. Walaupun mereka makan, tidaklah mereka merasa kenyang”.

Pertanyaan Nabi (15) :

“Apa yang dapat menolak tipu dayamu?”

Jawab Iblis : “Jika berbuat dosa, maka cepat-cepatlah bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah, segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya”.

Pertanyaan Nabi (16) :

“Siapakah orang yang paling engkau sukai?”

Jawab Iblis : “Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”.

Pertanyaan Nabi (17) :

“Hai Iblis! Siapakah saudaramu?”

Jawab Iblis : “Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka di waktu Subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat”.

Pertanyaan Nabi (18) :

“Apa yang dapat membinasakan dirimu?”

Jawab Iblis : “Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur’an dan sholat tengah malam”.

Pertanyaan Nabi (19) :

“Hai Iblis! ?” Apa yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang duduk di dalam masjid dan beri’tikaf di dalamnya”.

Pertanyaan Nabi (20) :

“Apa lagi yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang taat kepada kedua ibu bapaknya, mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda : Syurga itu di bawah tapak kaki ibu”.

(Dikutip dari : KH. Abdullah Gymnastiar, Muhasabah Kiat Sukses Introspeksi Diri, Penerbit Difa Press, September 2006)

Selasa, 27 November 2012

Tindakan yang Dapat Merusak Tauhid

Hal utama yang menyatakan keimanan seseorang tentunya adalah pengakuan “Laa ilaaha illa Allah” dan bentuk realisasinya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang tidak dapat dikatakan beriman hanya dengan menyatakan kalau dia beriman kepada Allah, namun dalam kehidupan sehari-harinya masih melakukan hal-hal yang “berbau” syirik. Allah Ta’ala berfirman:

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS. An Nisaa’: 48)

Berdasarkan Firman Allah di atas, tentunya balasan bagi orang yang syirik tidaklah ringan. Karena barangsiapa yang terjerumus kedalamnya Allah mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka. Sebagai umat muslim, tentunya tidak seorangpun yang menginginkan tempat kembalinya adalah neraka, oleh karenanya perlu kita renungi lagi segala tindak tanduk kita selama ini. Menurut buku “Benteng Tauhid”, dengan pengarangnya yang terdiri dari beberapa ulama yaitu syekh Abdul Rahman As Sa’dy, Syekh Abdul Aziz bin Baaz, Syekh Muhammad Shaleh Al Utsaimin dan Syekh Abdullah bin Abdul Rahman Al Jabrin, ada beberapa hal yang dapat merusak tauhid, diantaranya yaitu:

1. Memakai penangkal dengan tujuan menolak bala atau menghilangkannya

2. Mantera-mantera bid’ah dan jimat-jimat. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya jampi-jampian, jimat-jimat dan pelet (guna-guna) adalah syirik” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Termasuk disini meletakkan mushaf  (Al-Qur’an) atau menggantungkan kertas atau benda lain yang bertuliskan lafzhul jalalah dengan keyakinan bahwa (tindakan) itu dapat menjaganya dari segala yang tidak diinginkan.

3. Meminta berkat (tabarruk) kepada seseorang atau kepada benda, bahkan Ka’bah sendiri dengan tujuan 
    untuk mencari berkah.

Umar bin Khattab ketika mencium Hajarul Aswad pernah berkata: “Sesungguhnya aku tahu, bahwa kamu adalah sebuah batu yang tidak dapat memberi manfaat dan ma-dharat. Kalau bukan karena aku pernah melihat Rasulullah SAW menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu”.

4. Menyembelih atas nama selain Allah, ini merupakan syirik besar (akbar).

5. Bernadzar kepada selain Allah.

6. Meminta tolong dan perlindungan kepada selain Allah.

7. Sikap berlebih-lebihan terhadap wali-wali atau berkeyakinan bahwa mereka orang yang ma’shum 
    (terpelihara dari berbuat dosa).

8. Melakukan thawaf di kuburan

9. Membangun kuburan, membuat kubah-kubah dan masjid di atasnya serta memplesternya (dengan 
    keramik, pualam dll).

10. Memakai sihir, mendatangai tukang sihir, tukang tenung, paranormal dan yang sama dengan mereka.

11. Percaya kepada pertanda baik atau buruk.

12. Terlalu menggantungkan harapan (nasib) kepada sebab (usaha), seperti menggantungkan nasib kepada 
      dokter tanpa menghiraukan sikap tawakkal kepada Allah.

13. Meramalkan kejadian yang akan datang dengan perantaraan bintang-bintang.

14. Meminta hujan dengan perantaraan bintang-bintang, planet-planet dan musim-musim.

15. Memberikan rasa cinta atau takut mutlak kepada makhluk.

16. Tidak merasa khawatir kepada azab Allah atau berputus asa dari rahmat-Nya.

17. Tidak sabar, jengkel dan tidak menerima qadar (ketentuan) Allah.

18. Berbuat amal kebajikan karena riya.

19. Mengikuti ulama atau pemimpin dalam menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.

20. Perkataan: “Karena kehendak Allah dan kehendakmu”, atau: “Kalau bukan karena Allah dan karena si 
      anu”, atau: “Saya bergantung kepada Allah dan kepadamu”. Padahal ia mesti menggunakan kata 
      “kemudian” (sebagai ganti kata “dan”) dalam ungkapan-ungkapan di atas.

21. Mencela masa, zaman, hari dan bulan.

22. Meremehkan agama, rasul-rasul, Al-Qur’an dan sunnah.

23. Memberikan nama seseorang dengan “Abdun Nabi (Hamba Nabi)”. Akan tetapi nama yang 
      mengandung ‘ubudiyah (makna penghambaan) mesti disandarkan kepada nama Allah semata.

24. Melukis gambar-gambar makhluk bernyawa dan mengagungkannya.

25. Meletakkan gambar salib, melukis atau membiarkannya menempel di pakaian tanpa mengingkarinya.

26. Memberikan loyalitas kepada orang-orang kafir dan munafik.

27. Menghukum dengan selain hukum Allah dan menempatkan undang-undang (buatan manusia) pada 
      posisi hukum syariat-Nya, dengan keyakinan kalau undang-undang tersebut lebih relevan untuk 
      dijadikan hukum positif dari hukum Syariat Allah.

28. Bersumpah atas nama selain Allah.
 
Mengingat begitu kerasnya hukuman Allah bagi perbuatan syirik tentunya segala tindak tanduk kita selama ini perlu lebih dicermati lagi. Jangan sampai hanya karena mengikuti “tradisi” turun temurun, kita sampai terjerumus ke hal-hal yang berbau syirik. Kesahihan dari hadits yang kita jadikan pegangan dalam menjalankan ibadah juga perlu lebih diperhatikan, semua itu semata-mata agar terhindar dari perbuatan syirik maupun bid’ah

Sabtu, 10 November 2012

7 Alasan Mengapa Babi diHaramkan bagi Umat Islam

Makan merupakan kebutuhan bagi semua umat manusia, namun sebagai umat Islam dalam pemenuhannya seharusnya tetap berpegang terhadap syariat Islam. Hal ini semata-mata untuk kebaikan dari umat Islam itu sendiri. Bagi umat Islam ada beberapa makanan yang di haramkan, salah satunya adalah daging babi. Larangan ini dinyatakan beberapa kali dalam Al-Qur’an.
Ayat Al-Qur'an yang menyatakan larangan memakan daging babi yaitu:

QUR’AN SURAT AL-BAQARAH (2) Ayat 173

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika) disembelih (disebut nama) untuk selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

QUR’AN SURAT AL-MA’IDAH (5) Ayat 3

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas namaselain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

QUR’AN SURAT AL-AN’AAM  (6) Ayat 145

Katakanlah:` Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi--karena sesungguhnya semua itu kotor--atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

QUR’AN SURAT AN-NAHL  (16) Ayat 115

"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya, dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang”

Di atas adalah beberapa firman Allah SWT yang menyatakan larangan memakan daging babi, larangan ini tentunya bukan tanpa alasan. Allah SWT sebagai pencipta segala sesuatu yang ada di muka bumi ini tentunya mempunyai alasan tertentu untuk mengharamkan umatNya untuk memakan daging babi. Alasan diharamkannya daging babi diantaranya yaitu:
Pertama, setelah dilakukan penelitian ternyata daging babi dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit, yaitu hampir 25 jenis penyakit dapat didatangkan dari daging babi.  Diantaranya yaitu Anthrax, Ascaris suum, Botulism, Brucella suis, Cryptosporidiosis, Entamoeba polecki, Erysipelothrix shusiopathiae, Flavobacterium group IIb-like bacteria, Influenza, Leptospirosis, Pasteurella aerogenes, Pasteurella multocida, Pigbel, Rabies, Salmonella cholerae-suis, Salmonellosis, Sarcosporidiosis, Scabies, Streptococcus dysgalactiae (group L), Streptococcus milleri, Streptococcus suis type 2 (group R), Swine vesicular disease, Taenia solium, Trichinella spiralis, Yersinia enterocolitica dan Yersinia pseudotuberculosis. Selain itu daging babi menimbulkan berbagai penyakit juga dikarenakan sistem biokimia babi hanya mengeluarkan 2% kandungan asam uratnya, sisanya 98% senyawa beracun itu bersarang di tubuhnya.
Kedua, babi memiliki perilaku yang kurang sehat. Babi dikenal sebagai hewan yang rakus. Babi akan memakan semua yang bisan dimakan dihadapannya, termasuk sampah busuk dan kotoran. Entah itu kotoran hewan maupun manusia, bahkan babi dapat memakan kotorannya sendiri.
Ketiga, babi memiliki perilaku kawin yang aneh. Babi suka kawin dengan sesama jenisnya dan juga membiarkan pasangan betinanya kawin dengan pejantan lainnya.
Keempat,  babi mengandung hampir 7 jenis cacing. Diantaranya yaitu cacing gelang, cacing keremi, cacing tambang, cacing paru, cacing spiral, cacing pita dan cacing Schistosoma japonicum. Salah satunya cacing yang paling berbahaya yaitu cacing pita (Taenia solium). Cacing ini hidup di usus 12 jari, berkembang melalui telur, masuk ke aliran darah sehingga dapat mencapai hampir semua organ tubuh. Bahkan diketahui cacing ini dapat menyebabkan hilangnya memori apabila memasuki otak.
Kelima, daging babi dapat menyebabkan penyakit kanker anus dan usus.
Keenam, babi merupakan carrier dari virus flu burung dan Flu Babi. Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas atau mematikan dan menular ke manusia.
Ketujuh, dalam Islam babi termasuk najis mughallazah (berat). Najis adalah sesuatu yang menyebabkan ibadah yang kita lakukan tidak sah. Oleh karenanya perlu dihindari.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa daging babi diharamkan, dimana semuanya semata-mata untuk menghindarkan umat manusia dari berbagai hal yang tidak baik baik untuk kesehatan. Alasan di atas tentunya diketahui setelah adanya penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli, namun Allah SWT sudah terlebih dahulu menegaskan larangan tersebut jauh sebelum adanya penelitian dari para ahli. Ini tidak lain karena Allah SWT maha mengetahui atas segala sesuatu yang Dia ciptakan di muka bumi ini. Subhanallah, Maha Suci Allah dengan segala firmanNya.


Jumat, 02 November 2012

Masjid Ja'ranah - Tempat Miqat

Masjid Ja'ranah terdapat pada sebuah kampung yang jaraknya kira-kira 24 km dari Masjidil Haram, Makkah al- Mukarramah.Masjid ini merupakan salah satu tempat miqat untuk berniat mengerjakan ibadah umrah. Setelah mengambil miqat di tempat ini, diharuskan memakai pakaian ihram dan berniat ihram. Pakaian ihram bagi laki-laki yaitu berupa kain ihram berwarna putih tanpa jahitan, sedangkan pakaian ihram bagi perempuan berupa pakaian tertutup berwarna putih. Sehingga yang tampak hanyalah muka dan telapak tangan. Sekali lagi, syariat ini menandakan bahwa Islam sangat mengagungkan kaum hawa.
Masjid Ja'ranah
Rasulullah s.a.w pernah bermiqat di sini untuk mengerjakan umrah setelah pulang dari peperangan Hunain. Ji’ronah merupakan miqat paling tinggi derajatnya dibanding miqat yang lain. Ji’ronah adalah nama seorang wanita yang mengabdikan dirinya untuk membersihkan dan menjaga mesjid tersebut, Ia seorang wanita Quraisy dari Bani Tim.
My Mom
Selesai Shalat di Masjid Ja'ranah

Rabu, 31 Oktober 2012

Masjid Tan'em - Tempat Miqat

Sebelum melaksanakan ibadah umrah, diwajibkan terlebih dahulu untuk berniat melaksanakan ibadah umrah. Berniat hanya bisa dilakukan ditempat-tempat miqat tertentu. Salah satu tempat miqat yang paling dekat dengan Masjidil Haram yaitu Masjid Tan'im.


Di depan Masjid Tan'im
Untuk menuju Masjid Tan'im dapat dengan menggunakan jasa taksi yang biasanya banyak terdapat di depan hotel. Dan tak perlu khawatir, biayanyapun cukup murah, yaitu hanya 6 riyal untuk perjalanan pulang pergi....:D. Masjid Tan'im juga dikenal dengan sebutan Masjid Aisyah, karena pada awalnya miqat di tempat ini dipergunakan oleh Aisyah RA.


Masjid Tan'im

Sabtu, 20 Oktober 2012

Buku Biologi SMA Kelas XI

Buku Biologi SMA Kelas XI




Kelas 11
Pengarang Fictor Ferdinand P., Moekti Ariebowo
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kelas 11
Pengarang Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kelas 11
Pengarang Renni Diastuti
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kelas 11
Pengarang Rikky Firmansyah, Agus Mawardi H., M. Umar Riandi
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kelas 11
Pengarang Eva LH., Widi P., Tintin A., Ida H., Riana Y., DP
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kelas 11
Pengarang Suaha Bakhtiar
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2011

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kelas 11
Pengarang Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarno, Hadi Susanto
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Kelas 11
Pengarang Suaha Bakhtiar
Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional
Tahun 2011
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelas 11
Pengarang Endang Sri Lestari, Idun Kistinnah
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009

Buku Biologi SMA Kelas X

Buku Biologi SMA Kelas X




Kelas 10
Pengarang Fictor Ferdinand P., Moekti Ariebowo
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009

 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelas 10
Pengarang Rikky Firmansyah, Agus Mawardi H., M. Umar Riandi
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kelas 10
Pengarang Subardi, Nuryani, Shidiq Pramono
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelas 10
Pengarang Ari Sulistyorini
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelas 10
Pengarang Idun Kistinnah, Endang Sri Lestari
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelas 10
Pengarang Suwarno
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelas 10
Pengarang Moch Anshori, Djoko Martono
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009